Ciossu.
Ini
baru fanfic pertamaku, sebelumnya sih pernah bikin, tapi yang isinya tentang
hakkenden ini baru pertama kali ini. Maklum, begitu liat anime uda langsung
jatuh cinta ama Shino. Habis manis banget. Hahahahaha *ditabok Shino
Oke,
kalo nggak keberatan, silahkan baca fanfic ini, mamang geje, tapi
ah…sudahlah…..
_Monggo_
“Rio…,
minta uang”, rengek cowok berambut ungu dengan wajah yang sangat innocent
berusaha meminta dengan gaya yang menggemaskan
“berapa
yang kau butuhkan”, jawab pemuda dengan paras tampan dan berambut pirang indah
sebahu yang menambah kesempurnaan dari wajahnya yang memang tampan dan
berkarisma.
“pokoknya
yang banyak, aku minta sekarang” masih dengan wajah manis dan pose imut yang
membuat siapa saja akan luluh dengan tingkahnya yang menggoda iman itu
“hanya
itu yang kamu butuhkan? Tidak ada lagi?” jawab pemuda pirang yang kini menatap
lekat wajah manis pemuda yang ada dihadapannya.
“sebenarnya
ada satu hal lagi, aq ingin kau menceritakan sesuatu untukku, apa kau punya
waktu, Rio?” Tanya pemuda dengan tubuh mungilnya yang membuat siapa saja
tergoda untuk memeluknya kepada pria pirang yang kini terus saja menatap lekat
dirinya
“tentu
saja, kau boleh memiliki waktuku sebanyak apapun, asalkan ka terus bersama
denganku Shino” ujar Rio sambil mengelus wajah Shino dengan tangan halusnya itu
“berhentilah
bertingkah seperti itu, membuatku merinding tau” elak Shino yang muncul
semburat merah di wajah manisnya itu
“hahahaha,
aku sangat menyukai reaksimu itu, benar-benar manis, saking manisnya aku hampir
tidak kuat menahan diriku untuk memakanmu” ujar Rio sembari menempelkan kedua
tangannya di masing-masing pipi wajah yang manis dan memerah itu
“sudahlah,
berhentilah mengerjaiku seperti ini, apa kau tidak bosan selalu saja seperti
ini?” elak Shino sembari mundur dan menjauhkan dirinya dari makhluk tampan yang
ada di depannya itu
Puas
mengerjai sosok mungil nan manis yang ada di depannya itu Rio kemudian beranjak
ke meja kerjanya dan kembali mengenyakkan di di sana
“lalu,
apa yang inginkan dariku Shino?” ujar Rio kemudian
“aku
ingin tahu, apa yang terjadi di gunung ini” kata Shino seraya mengeluarkan
potongn Koran dari dalam sakunya
Dilihatnya
gambar yang ada di potongan itu. Terdapat 5 sosok dalam foto itu yang merupakan
pendaki gunung di salah satu desa yang cukup jauh dari rumah itu.
“apa
yang ingin kau ketahui?” Tanya Rio sembari menatap mata hijau kekuningan yang
sangat indah yang dimiliki oleh Shino
“apa
yang terjadi sehingga orang-orang ini menghilang, kau mungkin tahu apa yang
terjadi. Tidak, aku yakin kau pastilah mengerti mengapa hal ini terjadi dengan
mereka. Bisakah kau menceritakannya kepadaku? Ujar Shino menuntut kejelasan
Melihat
sosok mungil yang terbalut pakaian sailor putih yang tampak sangat manis itu
benar-benar membuat Rio hamper hilang kendali. Ditatapnya wajah serius Shino
yang membuat Rio semakin sulit saja mengendalikan dirinya. Fuuh…, memang
kehadiran Shino ini merupakan ujian tersendiri baginya yang tenyata sangat
memenuhi criteria sebagai uke baginya.
“jika
kau ingin aku cerita, kemarilah. Duduk di pangkuanku” goda Rio sambil
mengeluarkan senyuman mautnya kepada Shino
“yang
benar saja, memangnya aku anak kecil yang harus diperlakukan seperti itu.
Jangan bercanda” bentak Shino yang ternyata wajah manisnya kini berubah semerah
tomat.
Memang
tidak akan pernah bosan mengerjai makhluk manis ini…batin Rio
“baiklah,
setahuku mereka meninggal sesaat setelah mendaki dan menuruni gunung yang ada
di desa itu. Desa itu sangat kekurangan air dan kini semakin sedikit
penduduknya yang tinggal di sana. Kebanyakan dari penduduk telah pergi untuk
mencari kehidupan dan sumber alam yang lebih memadai. Menurut kabar angin, di
gunung itu selalu saja tertutup awan hitam yang diperkirakan oleh penduduk
sekitar adalah hujan yang selalu turun hanya di gunung itu” jelas Rio panjang
lebar
Shino
yang mendengar dengan penuh minat tentang apa yang dijelaskan oleh Rio.
Mendengar itu Shino ingin memastikan apa yang selalu dicarinya selama ini ada
di desa itu atau tidak.
“lalu,
apa yang terjadi dengan mereka? Mengapa mereka semua meninggal setelah mendaki
gunung itu. Apa ada yang aneh dengan gunung itu?” Tanya Shino yang masih saja
berdiri di balik meja kerja Rio
“menurut
legenda” memindahkan tangan kanannya yang kini digunakan sebagai penopang
dagunya yang indah. “di gunung itu tingga seorang dewa kera yang memiliki
kekuatan yang sangat tinggi. Mungkin saja dewa kera itu tidak menghendaki
adanya manusia yang masuk ke daerah kekuasaannya. Itu sebabnya para pendaki itu
jatuh sakit dan kemudian meninggal” jelas Rio
Mendengar
penjelasan Rio membuat Shino semakin mantap akan keputusannya.
.
Apa yang akan
dilakukan Shino?
.
Dan apakah Rio mampu mengendalikan diri terhadap cobaan dunia
yang kini sedang serius memikirkan sesuatu di hadapannya.
.
Kasihan Rio, harus
berhadapan dengan Shino yang sangat manis itu. Doakan saja pikirannya lebih
kuat daripada hatinya, hahahaha (maksudnyaaaa)
.
Mau
tunggu kelanjutannya? Tunggu chapter berikutnya ya….
.
Maaf
jika masih abal dan buruk sekali dalam pendeskripsian, maklum ini baru fanfic
ku yang pertama, jadi harap maklum ya.
.
Saya
juga mengarapkan saran dan review dari kalian semua, hehehe (agak meksa juga ni
:p) mungkin sekedar inspirasi untuk cerita ini.
.
Sampai
ketemu di chapter berikutnya yaa…
.
TBC
OMAKE
Shino : hahahaha, gak bisa
ngebayangin kalo Rio kayak gitu (tertawa sambil menunjuk Rio)
Rio : puas kau,(menjitak kepala Shino) dan kau….(berbalik
memandang author)
Author : *gleekkk perasaanku gak enak ni
Rio : kenapa aq jadi seperti ini, jelaskan…(bentak Rio sambil
membawa parang, keris, tombak, pedang, panah, clurit, dan pisau dapur____ada
apa ini)
Author : baik pembaca, sebelum saya
kenapa-kenapa saya harus menyelamatkan diri dulu, oke, dadah…..(ambil langkah
seribu)
Rio : author sialaaaaan…… (melempar semua senjatanya tapi sayang
sekali gak ada yang kena)
Shino :
hahahahahahahahaha, perutku gak kuaaatt (sambilmemegang perutnya_ *puas banget
si Shino yaa -,-a
.
.
Jaa
ne (~^,^)~____ ~(^,^~)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar