Buku.
Suatu hal yang sangat unik, karena dari buku
seseorang dapat mencapai apa yang diinginkannya, atau bisa jadi mengalami masa
kemunduran bagi dirinya sendiri.
Buku.
Sebuah benda yang menurut saya sangat special,
karena dari buku saya dapat mengetahui hal-hal yang ingin diketahui.
Buku.
Sesuatu yang berbeda, dengan segala macam bentuknya
serta isinya, mampu menggerakkan hati dan pikiran manusia.
Ya, buku bagi saya adalah sebuah benda yang sangat
penting, karena dengan buku itu dapat membuat saya mencapai hal yang saya
inginkan.
…
Kali ini, saya akan menceritakan sebuah buku yang
merupakan salah satu buku yang sangat membantu saya dalam kehidupan saya.
Mungkin bagi sebagian orang buku itu biasa saja, tetapi bagi seorang seperti
saya buku itu merupakan seorang guru yang mengajarkan saya banyak hal dan
membantu saya dalam menggapai apa yang saya inginkan.
…
…
..
Hal ini biasa, banyak sekali jenis-jenis buku
semacam ini yangberedar di pasaran, apalagi ketika mendekati tes ujian masuk,
banyak sekali dijual baik di kaki lima sampai di took-toko buku besar.
Pendidikan yang saya tempuh di SMK sama sekali tidak
mencukupi untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, dalam hal ini SNMPTN.
Dengan kapasitas pelajaran yang diberikan antara SMA dengan SMK yang sangatlah
jauh berbeda membuat saya harus memikirkan cara untuk mampu melalui tes dan
lolos dari ujian tersebut.
Selama menempuh ujian akhir dan praktek pada masa
SMK dulu, saya sangat disibukkan dengan ujian-ujian sekolah serta prakter yang
memang sangat menguras tenaga dan pikiran. Bahkan, di beberapa pelajaran
kejuruan saya harus melakukan ujian praktek selama seharian untuk satu mata
pelajaran. Hal itu bukan karena antri mengikuti ujian, melainkan kami
diharuskan menyelesaikan 1 siklus pembukuan akuntansi secara manual, dari
pembacaan memo sampai pembuatan laporan keuangan. Saat itu ujian memang
ditentukan dilaksanakan dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, untung saja
disediakan makan siang dan snack, jadi kami tidak dibuat kelaparan selama
mengikuti ujian tersebut.
Hari-hari selama ujian membuat saya tidak sempat
belajar mengenai materi SMA yang merupakan tolak ukur dalam mengikuti tes
SNMPTN di kala itu. Karena itulah saya hanya bisa memulai pembelajaran metri
tersebut setelah ujian selesai, sekitar 2-3 bulan sebelum tes SNMPTN.
Dalam waktu yang sangat singkat tersebut bagi saya
tidak cukup untuk mempelajari materi-materi tersebut. Karena itu, 1 bulan
sebelum ujian, saya pergi ke Gramedia dan menemukan buku ini dan dengan tekad
bulat, selama 1 bulan saya harus mengerjakan semua soal yang ada di dalam buku
tersebut.
Dengan penuh tekad, saya mengerjakan dan terus
mempelajari meteri-meteri yang ada di dalam
buku ini. Dengan dukungan dari kedua orang tua saya, saya terus tidak
patah semangat dalam mengerjakan soal-soal ini. Dimana yang menurut saya,
meteri-meteri ini sangat sulit bagi saya yang selama 3 tahun mengikuti
pelajaran yang sama sekali berbeda. Bahkan di masa SMK saya tidak diajarkan
pelajaran IPS lanjutan, meteri yang diajarkan di mata pelajaran ini hanya
pengulangan materi yang diajarkan di SMP.
Porsi belajar saya semakin bertambah seiring dengan
semakin dekatnya hari ujian. Saking banyaknya beban materi yang saya bawa
membaut saya hamper saja melupakan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta
SNMPTN. Saya pun segera mendaftar tepat pada hari terakhir masa pendaftaran
SNMPTN.
Dengan bantuan teman, saya dibimbing untuk mendaftar
SNMPTN. Maklum di kala itu saya benar-benar idak tahu bagaimana arah-arahan
untuk mendaftar SNMPTN tersebut. Seharian saya beserta teman saya mendaftar,
dan yang mengejutkan, 2 bank yang kami kunjungi sedang tidak connect
jaringannya, dan untung saja di bank yang ketiga, setelah melalui antrian yang
sangat panjang, saya telah membayar biaya SNMPTN. Dan setelah itu dilanjjutkan
dengan mengisi data secraa online. Jadilah saya resmi sebagai peserta SNMPTN
2011.
Di hari ujian, saya mendapatkan tempat tes di kampus
AMIKOM yang berada di ring road bagian utara. Saya di temaptkan tes di sana
dengan teman 1 kelas saya yang sama-sama ingin mendaftar di universeitas yang
sama.sebelum tes hari pertama, kami sempat mengalami kejadian yang cukup
mendebarkan. Teman saya itu benar-benar buta arah dengan lokasi temapt kami
ujian, jadi dia tersesat dan akhirnya harus dijemput ayah saya yang di kala itu
mengantarkan saya ke lokasi ujian. Saya sampai di ruang ujian sekitar 10 menit
sebelum ujian dimulai. Sekali lagi saya membuka-buka buku lagi sekedar
mengingat-ingat materi yang telah saya pelajari, tetapi tidak sampai lima menit
materi-materi yang saya baca tidak satupun yang masuk karena saking gugupnya.
Sementara itu, saya mengkhawatirkan teman saya yang
belum juga terlihat batang hidungnya. Saya mulai merasa cemas, yang bisa saya
lakukan saat ini hanya berdoa dan mencoba untuk tidak gugup dalam mengerjakan
soal-soal yang akan keluar nanti. Untuk itu saya harus mencoba merilekskan diri
untuk membuat otak saya mampu bekerja.
Waktu yang ditunggu tiba, peserta dipersilahkan
memasuki ruang dan bersiap-siap mengikuti ujian. Saya kembali mengecek
handphone saya, memastikan tema saya telah sampai di lokasi atau belum. Tetapi,
teman saya belum di lokasi, yang membuat saya bernafas lega, dia telah dijemput
oleh ayah saya, yang pastinya sebentar lagi teman saya akan segera mengikuti
ujian tersebut. Dengan pikiran tersebut saya menjadi lebih tenang dan berusaha
sebaik mungkin untuk mengerjakan soal ujian.
2 hari ujian SNMPTN yang saya lalui, dimana 2 hari
itu otak saya terkuras habis akhirnya berakhir. Saya hanya bisa berdoa dengan
hasil yang akan saya terima nanti. Saya sebnarnya tidak terlalu berharap,
karena saya rasa banyak sekali orang-orang yang lebih pandai daripada saya
apalagi jika pilihannya itu UGM saya rasa kemungkinan saya diterima itu sangat
kecil. Tapi saya harus tetap optimis untuk dapat lolos ujian ini.
Hal yang tidak disangkan-sangka, saya mendapatkan
kabar bahwa saya lolos ujian dan diterima masuk di UGM. Bukan main senangnya
saya dan tak lupa saya mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa atas keputusan
yang diberikan kepada saya ini. Kedua orang tua saya sangat bangga karena saya
yang hanya lulusan SMK mampu bersaing dengan para peserta SNMPTN lain yang
banyak berasal dari SMA di seluruh Indonesia.
Hal itu tidak lepas dari buku ini yang membuat saya
dengan cepat meringkas materi SMA yang ada di dalam buku ini. Terima kasih
untuk para penuli serta semua yang terkain dalam pembuatan buku ini. Karena
tanpa buku ini saya mungkin saja tidak aka nada di kampus UGM ini untuk
mengikuti seluruh aktivitas kampus yang telah saya lalui selama ini
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih…
^…^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar