Senin, 11 Maret 2013

buku pengubah hidup


Buku.

Suatu hal yang sangat unik, karena dari buku seseorang dapat mencapai apa yang diinginkannya, atau bisa jadi mengalami masa kemunduran bagi dirinya sendiri. 

Buku.

Sebuah benda yang menurut saya sangat special, karena dari buku saya dapat mengetahui hal-hal yang ingin diketahui.

Buku.

Sesuatu yang berbeda, dengan segala macam bentuknya serta isinya, mampu menggerakkan hati dan pikiran manusia.

Ya, buku bagi saya adalah sebuah benda yang sangat penting, karena dengan buku itu dapat membuat saya mencapai hal yang saya inginkan.


Kali ini, saya akan menceritakan sebuah buku yang merupakan salah satu buku yang sangat membantu saya dalam kehidupan saya. Mungkin bagi sebagian orang buku itu biasa saja, tetapi bagi seorang seperti saya buku itu merupakan seorang guru yang mengajarkan saya banyak hal dan membantu saya dalam menggapai apa yang saya inginkan.











..

Hal ini biasa, banyak sekali jenis-jenis buku semacam ini yangberedar di pasaran, apalagi ketika mendekati tes ujian masuk, banyak sekali dijual baik di kaki lima sampai di took-toko buku besar. 

Pendidikan yang saya tempuh di SMK sama sekali tidak mencukupi untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, dalam hal ini SNMPTN. Dengan kapasitas pelajaran yang diberikan antara SMA dengan SMK yang sangatlah jauh berbeda membuat saya harus memikirkan cara untuk mampu melalui tes dan lolos dari ujian tersebut.

Selama menempuh ujian akhir dan praktek pada masa SMK dulu, saya sangat disibukkan dengan ujian-ujian sekolah serta prakter yang memang sangat menguras tenaga dan pikiran. Bahkan, di beberapa pelajaran kejuruan saya harus melakukan ujian praktek selama seharian untuk satu mata pelajaran. Hal itu bukan karena antri mengikuti ujian, melainkan kami diharuskan menyelesaikan 1 siklus pembukuan akuntansi secara manual, dari pembacaan memo sampai pembuatan laporan keuangan. Saat itu ujian memang ditentukan dilaksanakan dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, untung saja disediakan makan siang dan snack, jadi kami tidak dibuat kelaparan selama mengikuti ujian tersebut.

Hari-hari selama ujian membuat saya tidak sempat belajar mengenai materi SMA yang merupakan tolak ukur dalam mengikuti tes SNMPTN di kala itu. Karena itulah saya hanya bisa memulai pembelajaran metri tersebut setelah ujian selesai, sekitar 2-3 bulan sebelum tes SNMPTN.

Dalam waktu yang sangat singkat tersebut bagi saya tidak cukup untuk mempelajari materi-materi tersebut. Karena itu, 1 bulan sebelum ujian, saya pergi ke Gramedia dan menemukan buku ini dan dengan tekad bulat, selama 1 bulan saya harus mengerjakan semua soal yang ada di dalam buku tersebut.

Dengan penuh tekad, saya mengerjakan dan terus mempelajari meteri-meteri yang ada di dalam  buku ini. Dengan dukungan dari kedua orang tua saya, saya terus tidak patah semangat dalam mengerjakan soal-soal ini. Dimana yang menurut saya, meteri-meteri ini sangat sulit bagi saya yang selama 3 tahun mengikuti pelajaran yang sama sekali berbeda. Bahkan di masa SMK saya tidak diajarkan pelajaran IPS lanjutan, meteri yang diajarkan di mata pelajaran ini hanya pengulangan materi yang diajarkan di SMP.

Porsi belajar saya semakin bertambah seiring dengan semakin dekatnya hari ujian. Saking banyaknya beban materi yang saya bawa membaut saya hamper saja melupakan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta SNMPTN. Saya pun segera mendaftar tepat pada hari terakhir masa pendaftaran SNMPTN.

Dengan bantuan teman, saya dibimbing untuk mendaftar SNMPTN. Maklum di kala itu saya benar-benar idak tahu bagaimana arah-arahan untuk mendaftar SNMPTN tersebut. Seharian saya beserta teman saya mendaftar, dan yang mengejutkan, 2 bank yang kami kunjungi sedang tidak connect jaringannya, dan untung saja di bank yang ketiga, setelah melalui antrian yang sangat panjang, saya telah membayar biaya SNMPTN. Dan setelah itu dilanjjutkan dengan mengisi data secraa online. Jadilah saya resmi sebagai peserta SNMPTN 2011.

Di hari ujian, saya mendapatkan tempat tes di kampus AMIKOM yang berada di ring road bagian utara. Saya di temaptkan tes di sana dengan teman 1 kelas saya yang sama-sama ingin mendaftar di universeitas yang sama.sebelum tes hari pertama, kami sempat mengalami kejadian yang cukup mendebarkan. Teman saya itu benar-benar buta arah dengan lokasi temapt kami ujian, jadi dia tersesat dan akhirnya harus dijemput ayah saya yang di kala itu mengantarkan saya ke lokasi ujian. Saya sampai di ruang ujian sekitar 10 menit sebelum ujian dimulai. Sekali lagi saya membuka-buka buku lagi sekedar mengingat-ingat materi yang telah saya pelajari, tetapi tidak sampai lima menit materi-materi yang saya baca tidak satupun yang masuk karena saking gugupnya. 

Sementara itu, saya mengkhawatirkan teman saya yang belum juga terlihat batang hidungnya. Saya mulai merasa cemas, yang bisa saya lakukan saat ini hanya berdoa dan mencoba untuk tidak gugup dalam mengerjakan soal-soal yang akan keluar nanti. Untuk itu saya harus mencoba merilekskan diri untuk membuat otak saya mampu bekerja. 

Waktu yang ditunggu tiba, peserta dipersilahkan memasuki ruang dan bersiap-siap mengikuti ujian. Saya kembali mengecek handphone saya, memastikan tema saya telah sampai di lokasi atau belum. Tetapi, teman saya belum di lokasi, yang membuat saya bernafas lega, dia telah dijemput oleh ayah saya, yang pastinya sebentar lagi teman saya akan segera mengikuti ujian tersebut. Dengan pikiran tersebut saya menjadi lebih tenang dan berusaha sebaik mungkin untuk mengerjakan soal ujian.

2 hari ujian SNMPTN yang saya lalui, dimana 2 hari itu otak saya terkuras habis akhirnya berakhir. Saya hanya bisa berdoa dengan hasil yang akan saya terima nanti. Saya sebnarnya tidak terlalu berharap, karena saya rasa banyak sekali orang-orang yang lebih pandai daripada saya apalagi jika pilihannya itu UGM saya rasa kemungkinan saya diterima itu sangat kecil. Tapi saya harus tetap optimis untuk dapat lolos ujian ini.
Hal yang tidak disangkan-sangka, saya mendapatkan kabar bahwa saya lolos ujian dan diterima masuk di UGM. Bukan main senangnya saya dan tak lupa saya mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa atas keputusan yang diberikan kepada saya ini. Kedua orang tua saya sangat bangga karena saya yang hanya lulusan SMK mampu bersaing dengan para peserta SNMPTN lain yang banyak berasal dari SMA di seluruh Indonesia. 

Hal itu tidak lepas dari buku ini yang membuat saya dengan cepat meringkas materi SMA yang ada di dalam buku ini. Terima kasih untuk para penuli serta semua yang terkain dalam pembuatan buku ini. Karena tanpa buku ini saya mungkin saja tidak aka nada di kampus UGM ini untuk mengikuti seluruh aktivitas kampus yang telah saya lalui selama ini

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih…

^…^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar